TERIMA KASIH GURUKU






 Mengajar pada hakekatnya adalah proses membantu seseorang untuk belajar. Mengajar bukan hanya sekadar mentransfer pengetahuan dari orang yang sudah tahu yaitu (guru ) kepada orang yang belum tahu ( murid ), melainkan membantu seseorang agar mampu mengkonstruksi sendiri pengetahuan melalui aktivitasnya terkait fenomena atau objek alami yang ingin diketahuinya.

Pengertian secara umum , guru adalah seorang tenaga pendidik profesional yang mendidik, mengajarkan suatu ilmu, membimbing, melatih, memberikan penilaian, serta melakukan evaluasi kepada peserta didik. Menurut para ahli, arti guru terdapat beberapa pendapat diantaranya, Mulyasa, pengertian guru adalah sesorang yang memilki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran,sehat jasmani dan rohani, serta mampu mewujudkan pendidikan nasional. Sedangkan menurut UU No.14  Tahun 2005 Tentang guru dan dosen, pengertian guru adalah tenaga pendidik profesional yang memiliki tugas utama untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih dan mendidik pserta didik pada pendidikan dasar usia dini melalui jalur pendidikan dasar dan menengah.

Tugas guru dalam proses semacam ini lebih menjadi mitra aktif ( co-learner ) yang bertanya, merangsang pikiran, memotivasi siswa, menciptakan persoalan yang mengandung berbagai alternatif jawaban, membiarkan dan mendorong murid menguraikan ide-idenya, memaparkan konsep yang diyakininya, kemudian pada akhirnya secara kritis menguji konsep murid. Yang menjadi syarat pokok seorang guru sampai saat ini adalah guru harus menguasai sepenuhnya pokok bahasan ( subject metter ) yang menjadi fokus pembelajaran sehingga dapat lebih fleksibel menerima gagasan murid yang berbeda. Demi membangkitkan semangat belajar serta menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, guru harus mau menerima dan menghargai apapun pendapat murid- muridnya.

Sebagai guru profesional yang efektif dan guru yang unggul ( the excellence teacher ) banyak teori yang telah dipaparkan oleh para pakar pendidikan. Misalnya, Gage dan Berliner ( 1975 ) melihat ada tiga fungsi utama guru dalam pembelajaran, yaitu sebagai perencana ( planner ), pelaksana dan pengelola ( organizer ) dan penilai ( evaluator ). Sedangkan, Abin Syamsuddin Makmur ( 2000 ) dalam kaitannya dengan pendidikan sebagai media dan wahana transfer sistem nilai berpendapat bahwa ada lima peran dan fungsi guru, yaitu sebagai konservator ( pemelihara ) sistem nilai yang merupakan sumber norma- norma kedewasaan, inovator ( pengembang ) sistem nilai ilmu pengetahuan, sebagai transmitor ( penerus ) sistem nilai tersebut kepada peserta didik, transformator ( penerjemah ) sistem nilai tersebut melalui penjelmaan dalam pribadi dan perilaku, melalui proses interaksinya dengan peserta didik, serta organisator ( penyelenggara ) terciptanya proses edukatif yang dapat dipertanggungjawabkan  dalam proses sistem nilai.

guru adalah sosok orang yang harus dihormati, digugu dan ditiru, karena banyak hal dan ilmu pengetahuan yang kita dapatkan. Bukan hanya sekedar ilmu pengetahuan umum secara akademik saja, namun ilmu agama dan ilmu yang lainnya juga kita terima dari guru. Walaupun terkadang guru ada yang disenagi,  dikagumi dan disegani, tetapi kadang ada juga yang ditakuti oleh murid- murudnya. semua itu tergantung pada sikap dan pandangan yang menilainya. Namun itu bukan semata mata karena benci atau marahnya seorang guru terhadap siswanya. Tapi itu karena ada rasa kasih sayang dan tanggung jawab seorang guru.

Untuk menjadi seorang guru memang tidaklah mudah, karena harus memiliki keahlian khusus dalam bidangnya. Walaupun kenyataannya bahwa seseorang yang dapat menyampaikan pengetahuannya kepada orang lain juga bisa dikatakan sebagai guru. 

Guru yang baik adalah guru yang dapat memposisikan dirinya sebagai pendidik sekaligus sebagai orangtua disekolah,memberikan contoh yang baik kepada murid- muridnya, dan mampu mencetak muridnya menjadi bibit - bibit kader bangsa yang memiliki keunggulan dan bermartabat.

Kalau kita melihat pengabdian seorang guru di PAUD, TK ( Taman Kanak-Kanak ), atau KOBER ( Kelompok Bermain), mereka tugasnya selain menjadi guru sebagai pengajar, sebagai orang tua, juga sekaligus berfungsi sebagai pengasuh anak didiknya disekolah. Guru tugasnya mendidik. ya mendidik itu dimulai sejak dini, seperti pepetah mengatakan bahwa Belajar diwaktu kecil bagaikan mengukir diatas batu, begitupun sebaliknya belajar sesudah dewasa laksana mengukir diatas air.

Seorang siswa bisa maju berhasil, sukses dalam karirnya, sukses dalam akhlaknya, sukses dunia bisnisnya, dalm hal finansialnya, dan lain sebagainya itu lantaran jasa seorang guru. Maka pantaslah kalau guru harus kita hargai dan dihormati. tanpa ilmu, bimbingan dan dorongan motivasi dari seorang guru, ntah apa jadinya. Tanpa ilmu kita akan gelap, hidunya kacau tidak ada tujuan yang pasti.

Guru tak pernah merasa lelah untuk mengajarkan ilmunya, guru tak pernah mengharapkan pujian dari murid- muridnya, hanyalah harapan dan doa yang selalu dipanjatkan kepada Allah SWT, agar murid- muridnya pintar, cerdas dan berhasil sesuai dengan apa yang dicita-citakannya. Untuk mengajarkan ilmu pengetahuan, seorang guru lebih besar pengaruhnya dibanding dengan orang tuanya, misalnya anak TK atau SD, guru merupakan segala-galanya. Seringkali anak- anak tersebut memandang apa saja yang dikatakan oleh gurunya sebagai sesuatu yang benar. Ibarat guru itu model mental yang hidup bagi murid. 

Guru yang ada dirumah adalah orang tua dilingkungan keluarganya. Orang tuanyalah yang mendidik dan mengajarkan kepada putra- putrinya sejak dalam kandungan. Lalu setelah dilahirkan ia diajari berbagai hal mulai dari belajar merangkak, berbicara, lalu dibimbing untuk bisa berjalan sampai anak itu bisa berjalan sendiri. Sebagai orang tua juga harus memberi contoh yang baik dalam perkataan maupun perbuatan, karena sedikit banyaknya akan ditirukan oleh anak-anaknya apa yang didengar dan apa yang dilihatnya.

Seorang guru berkaitan erat dengan buku. Buku merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan karena untuk penunjang dalam pembelajaran. Dengan buku, orang bisa mengetahui  wawasan keilmuan dan pengetahuannya. Dengan buku, orang yang membacanya bisa menambah wawasan dan dengan membaca buku, orang bisa tertawa, menangis, merenung dan lain sebagainya. Buku itu seperti guru yang tidak pernah berdusta dan keliru.

Terimakasih wahai guruku engkau telah menyelamatkan banyak anak - anak atau orang tua dari kebodohan.

Engkaulah telah membangunkan inspirasi yang cemerlang, mencerdaskan anak bangsa. Wahai guruku  engkaulah pelita hatiku.

 Engkaulah yang telah membukakan jendela ilmu bagi kami.

Engkaulah yang telah mendidik kami, sehingga kami bisa sampai seperti ini.

Engkaulah yang bisa menenangkan hati kami jika sedang gundah gulana.

Engkaulah yang selalu membimbing kami baik dalam keadaan susah maupun senang.

Engkaulah yang selalu menyemangati kami disat sedang lemah, dan selalu menyirami kami dengan ilmu- ilmunya.

Engkaulah yang telah merubah cara berpikir kami, meluruskan kami kepada jalan yang benar dan diridhoi  oleh Allah SWT.

Tetesan keringatmu semoga menjadi pahala yang terus mengalir sampai diakhirat nanti.

TERIMA KASIH GURUKU, JASAMU AKAN SELALU KUKENANG SEPANJANG HAYAT. Semoga semua yang telah dicurahkan kepada kami, Allah akan membalasnya dengan pahala yang berlipat ganda. Aamiin yaa robbal 'alamiin.



PROFIL PENULIS

Hj.Nunung Nuraeni,S.Pd.I. Lahir di Cirebon tanggal 07 Februari 1969. Mengenyam pendidikan di SDN 2 Japara , MTs. Darussalam Japara kec. Jalaksana, dan Madratsah Aliyah PUI Cilimus lulus tahun 1988. Melanjutkan ke STAI Al-Ihya Cigugur- Kuningan tahun 2009 dan Lulus tahun 2012. diangkat menjadi ASN tahun 2008.

Saat ini mengajar di SDN 4 Bojong kecamatan Cilimus kabupaten Kuningan sebagai guru Pendididkan Agama Islam.

Penulis buku Antologi " Terima Kasih Guruku" bersama kelas WhatsApp Group Menulis AGUPENA NTT Buku 3.

Blog  : Sagusapop.blogspot.com

Fb     : https://www.facebook.com/nada.nuraeni


IG      ; @nada.nuraeni


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama