و حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْحُلْوَانِيُّ حَدَّثَنَا
ابْنُ أَبِي مَرْيَمَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ حَدَّثَنِي إِسْمَعِيلُ
بْنُ أُمَيَّةَ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا غَطَفَانَ بْنَ طَرِيفٍ الْمُرِّيَّ يَقُولُ
سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُا حِينَ
صَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ
وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ
الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا
الْيَوْمَ التَّاسِعَ قَالَ فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّيَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dan Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin
Ali Al Hulwani(1) telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam(2) telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub(3) telah menceritakan kepadaku Isma'il
bin Umayyah(4) bahwa ia mendengar Abu Ghathafan bin Tharif Al Murri(5) berkata,
saya mendengar Abdullah bin Abbas(6) radliallahu 'anhuma berkata saat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa pada hari 'Asyura`dan juga
memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa; Para sahabat berkata, "Wahai
Rasulullah, itu adalah hari yang sangat diagungkan oleh kaum Yahudi dan
Nashrani." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Pada tahun depan insya Allah, kita akan berpuasa pada hari ke sembilan
(Muharram)." Tahun depan itu pun tak kunjung tiba, hingga Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam wafat.
Ke GILA an pagi ini
adalah kita belajar untuk puasa hari tasu’a pada tanggal 9 muharram 1443 H. yang
bertepatan pada tanggal 18 agustus 2021 M. Membiasakan diri untuk melakukan
pola pembiasaan yang dilakukan oleh para sahabat-sahabat Rasulullah SAW meskipun
perintah itu baru didengar oleh para sahabat karena Nabi sendiri belum sempat
melaksanakannya. Sahabat Nabi setiap mendapatkan perintah dari Nabi selalu Sami’na
Watho’na (didengar dan dilakukan) tanpa bertanya atau bahkan mendebatkannya.
Kalau kita pasti akan mendebatkannya atau bahkan dibuat seminar untuk
mendiskusikannya dahulu dan entah kapan akan melaksanakannya. Ayat pun mencari yang sesuai nafsu kita kalau
tidak sesuai maka akan kita tinggalkan.
Belajar dari para Rasulullah
dan para sahabat yang mengisi tahun baru dengan berpuasa bukan dengan perayaan
ataupun pesta pora. Hendaknya kita juga
meneladani Beliau sebagai uswah kita, semoga dengan puasa Tasu’a dan asyuro ini
dengan RahmatNya Allah berkehendak menghapus kesalahan-kesalahan dan kenakalan
masa lalu kita dari buku catatan amal kita. Meminjam kata-kata Kang Founder
SAGUSAPOP kalau di keyboard ada bakspace untuk menghapus kesalahan
tulisan kita Allah juga menyediakan hari-hari dan juga amalan yang bisa
menghapus noda-noda masa lalu kita seperti hari ini dan juga besok hari Asyuro.
Pembiasaan yang sudah
kita lakukan disetiap bakda subuh dalam mengkaji ayat-ayat al-Quran dan Hadits
sedikit demi sedikit kita amalkan dalam pola pembiasaan perilaku keseharian
kita juga. Momentum Muharram yang bertepatan dengan Hari kemerdekaan negeri
kita tercinta ini 17 Agustus 2021 kita jadikan sebagai Hijrah kita memerdekakan
diri dari belenggu kejumudan. Kita harus
bisa merdeka untuk berliterasi dan merdeka dalam menegakkan 17 rakaat kita tanpa
harus terbebani lagi ataupun merasa
berat untuk melaksanakannya dan tentunya senantiasa memperbaiki bacaan surat
alfatihah dan membenahi syarat dan rukunnya.
Tetap semangat untuk
berhijrah dari segala bentuk kebodohan menuju
kepandaian dengan terus menggali dan mengali dan tetap harus GILA ( Gali
Ilmu Langsung Amalkan).
Blora, 9 Muharram 1443/ 18 Agustus 2021