The Power Of Feedback: 35 Principles
For Turning Feedback From Others Into Personal And Professional Change karya Joseph R. Folkman.
Tentu saja malam ini tidak mungkin membahas dan menyelesaikan ketiga puluh prinsip feedback yang ditulis oleh Joseph R. Folkman. Pertemuan perdana ini mas Danang, panggilan akrabnya hanya membahas 5 prinsip dari bab 1 "Reacting to Feedback" dari buku tersebut. Ngobras malam ini dihadiri oleh 32 partisipan dari berbagai daerah.
Pak Yoserto mendapatkan kesempatan pertama untuk memberikan feedbacknya terhadap bahasan malam ini. Pak Yoserto sangat memanfaatkan kesempatan ini untuk membacakan pantun special HUT sang ketum IGI ini.
Suatu hari makan ikan
Semua itu akan ku kenang
Pada saat ini ku ucapkan
Selamat ulang tahun untuk mas Danang
Kesempatan kedua diperoleh oleh pak Rudi
Nofiandra untuk cerita pengalamannya mengenai feedback atau umpan balik yang
pernah dilakukan atau pernah diberikannya. Beliau menyampaikan bahwa feedback
ini memiliki korelasi dengan behaviour, situasi dan interaksi.
Feedback sebuah reaksi dari suatu aksi menurut dari referensi yang dibacanya.
Ibu
Hibatun Wafiroh mendapatkan kesempatan ketiga ngobras dengan Mas ketum IGI ini.
Sebelum menjawab pertanyaan pancingan yang diberikan mas Danang, bu Hibatun
memberikan sebuah pantun khusus untuk sang ketum IGI periode 2021-2026.
Bunga Mawar Sangatlah harum
Cantik warnanya merah merekah
Selamat milad mas ketum
Semoga Panjang umur yang bermanfaat dan berkah.
Semua partisipan disapa dan dipersilakan
untuk memberikan umpan balik dan tanggapan terhadap prinsip-prinsip the power
of freedback. Menurut Mas Danang secara pribadi tidak ada feedback netral
di dunia secara umum, semua orang punya kecenderungan sebagai contoh saat
pemilihan umum ketika seseorang memilih netral maka itu sudah termasuk pilihannya.
Saat kita menilai feedback itu negatif atau positif biasanya dari berasal dari
subjeknya atau orang yang memberi feedback itu bukan pada konten atau isi dari
feedback itu sendiri.
Feedback penutup oleh pak Iwan Ridwan menekan pada feedback dari rasa suka/tidaknya dan ada feedback yang objektif. Secara umum, kegagalan atau kesuksesan juga merupakan feedback bagi diri sendiri. Tinggal bagaimana kita menyikapinya bagi diri sendiri kegagalan atau kesuksesan itu. Feedback itu ibarat pengakuan seperti saat seorang wanita yang telah berdandan bertanya kepada suaminya, Apakah saya cantik? sebenarnya wanita itu hanya butuh pengakuan bukan sekedar cantik atau tidak. Hal terpenting yakni apa yang harus kita lakukan setelah mendapatkan feedback itu. Bila kita memberi pernyataan baik atau buruk tanpa pertimbangan baik atau buruknya maka itu sebagai penilain. Maka bila penilaian itu kita jadikan feedback bagi diri, maka itu adalah kemampuan diri kita sebagai penerima.
Kalimat penutup sang ketum IGI ini menantang semua partisipan untuk saling berbagi dengan membaca buku lalu mendiskusikan bersama. Mas Dananng mendorong untuk membangun diskusi sebagai bagian dari berbagi bersama.
#feedback, umpan balik, IGI