بسم الله





BISMILLAAH


by Selvi Saptya Dewi



Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap perkara (kehidupan) yang tidak dimulai dengan Bismillahirrahmaanirrahiim, maka dia akan terputus. Artinya adalah kurang barokahnya” (HR.Ibnu Hibban). 
Raden Ajeng Selvi Saptya Dewi, S.Pd., Sekretaris Umum SAGUSAPOP


Lafadz basmalah merupakan wujud ingat kita pada Yang Maha Rahmaan dan Rahiem, dzikir kepada Allah SWT. 

Rahmaan itu Maha Pengasihnya Allah ta'alaa.  Pernah kudengar dari Kajian Religi Ba'da Shubuh di Majlis Ilmu Zoom Meeting SAGUSAPOP, KangFounder katakan bahwa saking Maha Pengasihnya Allah kasih apapun kebutuhan makhluk, sekalipun orang tersebut masih bergelimang maksiat serta durhaka.  Sebut saja sinar matahari, oksigen untuk bernafas kita, udara yang jernih bersih, siang dan malam, dan lain-lainnya tetap Allah kasih. Itu merupakan bukti Maha Rahmaannya Allah.

Nah, khusus Arrohiem, yang berarti Maha Penyayangnya Allah, ini sih spesial hanya diperuntukkan bagi hamba-hambaNya yang beriman dan bertaqwa saja, yang banyak melakukan amal kebajikan saat di dunia.  Secara eksklusif dikhususkan kelak di akhirat berupa kenikmatan surga yang kesenangannya itu tak bertepian, bahagianya itu tak berkesudahan.

Jujur saja, basmallah itu memantapkan niat ikhlas karena Allah SWT atas perbuatan baik kita. Ucapan itu pun berarti salah satu ungkapan verbal  akan pengakuan terhadap kuasa-NYa.  Tanpa izin dan pertolongan Allah SWT, pekerjaan itu tak kan terlaksana.

Manusia makhluk berencana, maka Allah Robb Yang Maha Menaqdirkan.  Kita punya hak berencana namun Allah juga punya kehendak dan kuasanya, dan yang pasti terjadi adalah rencana dan kuasanya Allah.  Jika pun apa yang kita rencanakan dalam hidup sempat kejadian sesuai harapan, maka itu harus kita syukuri karena berarti sedang berkesesuaian dengan rencananya Allah.

Bismillah termasuk etika atau adab dalam hal spiritualnya manusia untuk 'menyapa' dan mengakrabkan diri dengan Allah SWT. 

Tambahan dari KangFounder yang beliau dapat dari gurunya, K.H A. Zakaria bahwa Pak Kiyai H.A. Zakaria menceritakan ketika Ustaadz Abdul Fatah mengimami sholat di sebuah masjid, beliau membaca Basmallaahnya dikeraskan atau dijaharkan. Lalu kata seorang Ustaadz di situ; Ustaadz, kenapa dikeraskan baca Basmallahnya? Jawab Ustaadz Abdul Fatah; Ah enggak kok, ana mah baca al-Faatihah saja, cuma kebetulan ada basmallah di awalnya, heheh.. Da kalau sedang baca at-Taubah mah, ana juga enggak pernah baca Basmallah dan memang enggak ada Basmallahnya.. wkwkwk..

Demikianlah, BASMALLAAH... dan Blog ini pun diawali dengannya.


1 Komentar

Lebih baru Lebih lama