RASA NANO-NANO

Dalam menulis terkadang sudah ada di fikiran itu sebuah ide. Ketika ingin menuangkan ide itu ku menemukan jalan yang buntu. Dimanaku ku tidak bisa meneruskan jalan cerita sehingga ide bisa tertuang semuanya.

Yang pasti ku perlu waktu untuk bisa mengalirkan gagasan serta ide dalam menuangkan sebuah cerita baik yang menarik .

Ingin rasanya setiap waktu menulis dan menulis supaya bisa menuangkan rasa di dalam hati ini.
Dan semakin melihat tulisan- tulisan yang di torehkan teman-teman di Sagusapop, sedih juga jika aku tidak pernah berlari mengejar ketertingglanku bersama orang- orang yang semangat dalam menuangkan cerita .

Betul kata akang founder jika kita wafat dan kita tidak bisa meningglkan sesutu kecuali karya- karya kita dan semoga karya- karya kita bisa memberikan manfaat untuk orang banyak dan bisa juga akan menjadi amal jariyah kita yang pahalanya selalu mengalir untuk kita jika kita kelak sudah tiada.

Pukul 04.25 ku coba tuangkan kalimat demi kalimat supaya bisa menjadi satu cerita yang tentunya bisa di nikmati sahabat- sahabat kita. Semoga kedepan bisa dan bisa lagi menambah semangat dalam menulis serta menuangkan asa yang selama ini terpendam.



Betul juga kata kang Founder tulisan yang kita tuangkan itu menunggu nasib terbaiknya. 


Sebenarnya kalo kita melihat dari sebuah pribahasa " harimau mati meninggalkan belang sementara manusia mati meningglkan jasa". Walaupun tidak seberapa berbobot tulisan kita pasti smuanya juga mngalami proses yang panjang untuk sampe ketitik kesempurnaan dalam menuangkan ide dan gagasan.


Pagi ini dimana suasana sunyi senyap lewat goresan ini semoga akan menjadikan do'a dan harapan kita terbaik untuk menjadi manusia anfauhum linnaass.


Hal yang kita biasakan tentunya 
Mulailah dari hal yang terkecil
Mulailah sari sekarang 
Dan mulailah dari diri sendiri ,supaya terbangun dan terpatri bisa menuangkan bait demi bait dan menjadikan satu cerita yang semoga menjadi inspirasi.


"Alloh mengajarkan apa yang kita tidak di ketahui" sesuai surat Alaq ayat 5 yang artinya jika kita selalu mencari dan menggali ilmu maka Alloh akan memeberikan ilmu yang kita tidak di ketahui kita dengan belajar dan terus belajar maka Alloh akan tambahkan keberkah untuk kita semua.


Di Sagusapoplah kita bisa belajar menambah ilmu, menambah ukhuwwah insaniyah ,bashoriah serta ukhuwwah wathoniah...

Kalasan,29 Juli 2021




Namaku Imas Maswariah S.Pd.I yang biasa di panggil bu Imas atau Teh Imas yang lahir di Kota Tasikmalaya, 26 Oktober 1979.menyelesaikan pendidikan MI dan MTsnya di tempat kelahiran Tasikmalaya kemudian Aliyahnya di MAN 2 Ciamis  pernah tinggal juga di Pondok Pesantran Al Hasan selama 3 tahun. setelah dari kota Ciamis melanjutkan ke Perguruan Tinggi IAIN Sunan Kalijaga1997 Fakultas Tarbiyah dan lulus tahun 2002. Setelah lulus dari S1 menikah dan tinggal di Kalasan Sleman Yogyakara sampai sekarang. Aktivitas sehari-hari pernah menjadi penyuluh Agama Islam serta aktif di organisasi BADKO TKA TPA mulai dari Rayon sampai BADKO TKA TPA wilayah DIY. Selain di TPA aktif di Forum PAUD Kapanewon Kalasan. Buku yang pernah di buat adalah antologi yang di dalamnya berjudul " Akhir dari loncatan Fariz". dan selanjutnya pernah di tahun 2020 juara 1 teks kultum yang di prakarsai PWA DIY.




Post a Comment

Lebih baru Lebih lama